DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP PEREKONOMIAN GLOBAL
Assalamualaikum teman teman....
Gimana ini kabarnya?semoga aja yang lagi sakit cepet sembuh,hati yang patah segera dipulihkan..eaa bercanda yaa:D
Okee,Sesuai janji aku di blog sebelumnya,aku akan membahas tentang dampak virus korona terhadap perekonomian dunia dan negara lain.
Dampak yang disebabkan oleh virus Corona bukan hanya di Indonesia saja melainkan di beberapa negara di belahan dunia. Pada tanggal 22-23 Februari 2020 telah berlangsung pertemuan G20 yang diadakan di Arab Saudi. Anggota G20 ini terdiri dari Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris dan Uni Eropa. Wabah virus Corona menjadi topik diskusi pada pertemuan tersebut. Dalam pertemuan G20, negara-negara G20 menyampaikan simpati kepada masyarakat dan negara yang terdampak virus Corona, khususnya China. Munculnya berbagai tekanan global, salah satunya adalah Covid-19 mendorong negara-negara G20 untuk meningkatkan kerja sama dengan mempererat kerja sama internasional. Negara-negara G20 juga sepakat memperkuat pemantauan terhadap risiko global khususnya yang berasal dari Covid-19, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko dan sepakat untuk mengimplementasikan kebijakan yang efektif baik dari sisi moneter, fiskal, maupun struktural (www.bi.go.id).
Arab Saudi yang menjadi Presidensi G20 pada tahun 2020 mengusung tema “Realizing The Opportunity of The 21st Century”. Hal ini dilatarbelakangi perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga mengubah tatanan perekonomian global menuju ekonomi dan keuangan digital.Selain itu, agenda Presidensi G20 adalah pengembangan pasar modal domestik dan penguatan pengaturan dan pengawasan sektor keuangan.
Gimana ini kabarnya?semoga aja yang lagi sakit cepet sembuh,hati yang patah segera dipulihkan..eaa bercanda yaa:D
Okee,Sesuai janji aku di blog sebelumnya,aku akan membahas tentang dampak virus korona terhadap perekonomian dunia dan negara lain.
Dampak yang disebabkan oleh virus Corona bukan hanya di Indonesia saja melainkan di beberapa negara di belahan dunia. Pada tanggal 22-23 Februari 2020 telah berlangsung pertemuan G20 yang diadakan di Arab Saudi. Anggota G20 ini terdiri dari Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris dan Uni Eropa. Wabah virus Corona menjadi topik diskusi pada pertemuan tersebut. Dalam pertemuan G20, negara-negara G20 menyampaikan simpati kepada masyarakat dan negara yang terdampak virus Corona, khususnya China. Munculnya berbagai tekanan global, salah satunya adalah Covid-19 mendorong negara-negara G20 untuk meningkatkan kerja sama dengan mempererat kerja sama internasional. Negara-negara G20 juga sepakat memperkuat pemantauan terhadap risiko global khususnya yang berasal dari Covid-19, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko dan sepakat untuk mengimplementasikan kebijakan yang efektif baik dari sisi moneter, fiskal, maupun struktural (www.bi.go.id).
Arab Saudi yang menjadi Presidensi G20 pada tahun 2020 mengusung tema “Realizing The Opportunity of The 21st Century”. Hal ini dilatarbelakangi perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga mengubah tatanan perekonomian global menuju ekonomi dan keuangan digital.Selain itu, agenda Presidensi G20 adalah pengembangan pasar modal domestik dan penguatan pengaturan dan pengawasan sektor keuangan.
Di sektor keuangan, penguatan sistem keuangan melalui implementasi agenda reformasi sektor keuangan dan pemanfaatan teknologi menjadi fokus para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20. (sumber:https://duta.co/dampak-virus-corona-terhadap-perekonomian-global-khususnya-di-indonesia)
Khusus untuk peran bank sentral, Perry mengatakan G20 meminta agar para pejabat di bidang moneter tidak hanya terpaku memberi stimulus dengan memangkas tingkat suku bunga acuan. Namun, turut menambahkan kebijakan bidang makroprudensial dan perbankan agar dampaknya langsung terasa ke perusahaan, usaha mikro, kecil, dan menengah, hingga masyarakat.
"Tapi juga menambah likuiditas injeksi lebih besar di pasar keuangan dan perbankan," tekannya.
Tak hanya dari sisi ekonomi, para negara-negara G20, kata Perry, juga akan menggalang kerja sama di bidang kesehatan. Misalnya, dengan memastikan distribusi yang lancar bagi obat-obatan hingga alat kesehatan. berbagai rencana kebijakan akan terus dikomunikasikan oleh para negara-negara G20. Rencananya, para perwakilan negara akan bertemu lagi pada pekan depan. (https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200324172725-532-486589/negara-g20-racik-kebijakan-ekonomi-bersama-lawan-virus-corona)
Dampak dari virus corona ini sangat besar terhadap perekonomian global,apalagi Bagi Indonesia, wabah covid-19 sudah langsung terasa efeknya di sektor pariwisata. Turis dari Tiongkok dan negara lain turun drastis. Disrupsi juga terjadi pada sektor perdagangan dan rantai pasokan karena berkurangnya pasokan dari Tiongkok. Saat ini, 27% impor nonmigas kita dari Tiongkok dan 16,7% pangsa pasar ekspor Indonesia ke Tiongkok. Angka yang sangat besar.
Penurunan harga komoditas membayangi karena Tiongkok merupakan konsumen komoditas besar dari Indonesia. Tiongkok merupakan importir kedua terbesar untuk komoditas CPO dan ketiga terbesar untuk komoditas batu bara.
Limpasannya ke Indonesia ialah menurunnya kinerja ekspor, baik barang maupun jasa, kinerja pertumbuhan ekonomi. Utamanya, sektor-sektor terdampak yakni akomodasi, transportasi, retail, dan manufaktur defisit neraca transaksi berjalan (CAD),akibat penurunan kinerja perdagangan barang dan penurunan wisman berpotensi mendorong peningkatan CAD. Dan, penurunan risiko appetite investor mendorong peralihan investasi pada safe haven, potensi penurunan penerimaan antara lain dari bea masuk dan PNBP SDA.
Pemerintah berharap tekanan ini bisa mereda di kuartal pertama 2020. Beberapa pengamat dan analis bahkan khawatir jika epidemi korona melewati triwulan pertama 2020, dampaknya akan lebih berat bagi perekonomian. Dari sisi pertumbuhan ekonomi sudah pasti tidak akan menyentuh angka 5%.
Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran kabinet untuk fokus pada mitigasi dampak pelemahan ekonomi global di tengah wabah virus korona terhadap pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional. Kementerian dan lembaga yang terkait diperintahkan menerbitkan sejumlah kebijakan yang akan menjadi stimulus sekaligus untuk merespons perubahan situasi.(https://mediaindonesia.com/read/detail/296853-mengantisipasi-dampak-covid-19-ke-perekonomian-nasional)
Besar banget ya dampak dari virus corona ini....mari kita berdoa agar virus ini segera mereda dan hilang,apalagi bulan depan uda mulai puasa ramadhan kan,jangan sampai karena virus ini kita tidak bisa tarawih bersama di masjid,ngabuburit sama temen,bukber sama temen lamaa dan sholat ID bersama...Maka dari itu teman teman mari kita patuhi aturan pemerintah yaitu dengan cara #DirumahAja tetap dirumah jaga kebersihan jangan lupa mandi juga ya guys karena mandi juga termasuk menjaga kebersihan:D
Sampai sini aku rasa cukup ya,makasih yang uda baca blog ini sampai akhir,jangan lupa komen kalo emang ada yang salah dari apa yang aku tulis diatas...bye byee
Besar banget ya dampak dari virus corona ini....mari kita berdoa agar virus ini segera mereda dan hilang,apalagi bulan depan uda mulai puasa ramadhan kan,jangan sampai karena virus ini kita tidak bisa tarawih bersama di masjid,ngabuburit sama temen,bukber sama temen lamaa dan sholat ID bersama...Maka dari itu teman teman mari kita patuhi aturan pemerintah yaitu dengan cara #DirumahAja tetap dirumah jaga kebersihan jangan lupa mandi juga ya guys karena mandi juga termasuk menjaga kebersihan:D
Sampai sini aku rasa cukup ya,makasih yang uda baca blog ini sampai akhir,jangan lupa komen kalo emang ada yang salah dari apa yang aku tulis diatas...bye byee
Comments
Post a Comment