DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP PEREKONOMIAN
Assalamualaikum teman teman,disini aku mulai menulis lagi tapi versi Indonesianya.
dan sesuai judulnya aku akan membahas tentang hal yang sedang viral viralnya di Dunia yaitu Virus Corona,tapi aku akan membahas lebih spesifiknya sih tepatnya tentang 'Dampak corona di perekonomian dan juga solusinya' .
aku membahas ke ruang lingkup yang sederhana dulu ya,dampak dari covid 19 atau corona ini terhadap perekonian di Indonesia dan Insyaallah next blog aku akan membuat dan membahas dampak covid 19 ini terhadap perekonomian Dunia dan negara lain.
so langsung aja ya happy reading guys!!
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan status keadaan darurat Covid-19 sampai 29 Mei 2020.Pada sisi lain dalam forum KTT Luar Biasa G-20 secara virtual, Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin G-20 untuk berperang melawan Covid-19 yang telah melanda ratusan negara serta pelemahan ekonomi akibat pandemi global ini.
wait wait...Tindakan apa emang yang harus dilakukan itu menjadi pertanyaan besar (sesaat teringat akan karya Eros Djarot yang berjudul “badai pasti berlalu”)
Tidak terlepas dari kecanggihan teknologi dan juga komunikasi ya guys,banyak penyebaran berita tentang covid 19 ini dan juga dampaknya membuat masyarakat menjadi sangat panik dan takut akan virus ini.Kepanikan tersebut salah satunya mengakibatkan ketimpangan dari sisi keseimbangan permintaan dan penawaran. (https://www.tagar.id/covid19-dan-solusi-atasi-dampak-krisis-ekonomi)
Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi pandemi Covid-19, pada 26 Maret 2020 tercatat 893 orang positif virus Corona. Diantaranya, 35 orang sembuh, 780 orang di rawat, dan 78 orang meninggal.Salah satu penyebab dari cepatnya penyebaran virus ini karena Indonesia termasuk negara dalam sektor pariwisata dan kalian tau gak sih kalau sektor pariwisata ini merupakan penghasilan devisa negara terbesar kedua setelah devisa hasil ekspor kelapa sawit....seneng juga ya dengernya,tapi guys karena adanya pesebaran covid 19 ini menyebabkan beberapa tempat pariwisata harus di tutup sementara waktu guna memotong rantai penyebaran covid 19 dan secara otomatis daya beli menurun drastis,yang secara otomatis pendapatan dan devisa yang di hasilkan dari sektor pariwisata semakin menurun.
hal ini mengakibatkan sektor pariwisata menjadi lumpuh sementara sehingga pengangguran menjadi bertambah karena pariwisata ini merupakan wadah yang memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat pariwisata.
Dan hal ini tidak hanya terjadi di bidang pariwisata saja tapi juga para karyawan dari jenis perusahaan lainnya mengalami dampak dari covid 19 ini,mula yang biasanya bekerja di luar lapangan jadi harus bekerja di dalam rumah saja dan hal ini biasa disebut dengan #dirumahaja .
Perusahaan yang berhenti beroperasi dan peningkatan jumlah angka pengangguran dapat menghambat dan mengurangi produk domestik bruto (PDB) serta menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Presiden Indonesia, Joko Widodo mengungkapkan alasan mengapa tidak mengeluarkan kebijakan lockdown dalam pencegahan penyebaran Covid-19.Padahal kan menurut kita itu perlu banget gak sih??
"Kemudian ada yang bertanya kenapa kebijakan lockdown tidak kita lakukan. Perlu saya sampaikan setiap negara memiliki karakter berbeda-beda, budaya berbeda-beda, kedisplinan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita tidak memilih jalan itu (lockdown)," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada gubernur se-Indonesia melalui video conference, Selasa (24/3/2020).
Presiden Indonesia tidak mengeluarkan kebijakan lockdown bukan tanpa alasan, menurut beliau setiap negara memiliki karakter dan budaya yang berbeda-beda. Beliau juga mengaku telah melakukan kalkulasi dan analisis yang matang terhadap negara-negara yang melakukan kebijakan lockdown tetapi menggunakan kebijakan physical distancing atau yang artinya menjaga jarak aman.
Jika presiden mengeluarkan kebijakan lockdown maka akan berdampak besar pada pertumbuhan perekonomian Indonesia, hal ini di sebabkan oleh kegiatan perekonomian yang akan berhenti secara besar-besaran. Sebagai gantinya pemerintah juga mengeluarkan kebijakan lainnya seperti belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah untuk menekan penyebaran Covid-19.
tapi kan meskipun kebijakan itu dilakukan masih saja ada yang menyalahgunakaan kebijakan tersebut dengan berlibur ke luar kota.
sehingga kesalahan tersebut dapat menyebar luaskan covid 19 ini .(Sumber https://sukabumiupdate.com/detail/bale-warga/opini/66831-Dampak-Pandemi-Covid-19-Pada-Pertumbuhan-Ekonomi-Indonesia)
Jadi nih ya solusinya atau saran dari aku sih,kita sebagai warga negara yang baik dan patuh akan peraturan,kita harus mematuhi kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah yaitu physical distancing (menjaga jarak aman) #dirumahAja untuk memotong penyebaran covid 19,jangan keluar rumah kalo emang gak penting penting baget dan juga supaya perekonomian Indonesia cepat pulih kembali.
Comments
Post a Comment